Jika Anda
sangat suka berlari namun sedang hamil saat ini, bukan berarti latihan tersebut
harus Anda lepaskan begitu saja. Karena sebenarnya, masih ada beberapa cara
agar ibu hamil tetap bisa melakukan olahraga lari.
Perhatikan 7 hal sebelum Olahraga Lari untuk Ibu Hamil |
Bahkan, studi
yang dipublikasikan dalam National Center for Biotechnology Information (NCBI), menunjukan bahwa dengan
memperhatikan beberapa hal tertentu, olahraga lari bisa tetap dilakukan para
ibu hamil tanpa harus takut akan potensi mengancam bayi dalam perutnya.
Apa saja hal
yang perlu diperhatikan para ibu hamil penggemar olahraga lari agar
aktivitasnya bisa tetap dijalankan tanpa mengancam keselamatan buah hati dalam
kandungannya?
1. Gunakan
sepatu olahraga tepat pendukung keseimbangan tubuh
Kehamilan
membuat pusat gravitasi Anda sedikit berubah. Namun dengan menggunakan sepatu sneakers yang
memiliki penopang yang tepat, akan membantu Anda dalam menjaga keseimbangan
tubuh. Jadi, jika Anda rasa sepatu sneakers yang dimiliki saat ini kurang pas
untuk membantu menstabilkan tubuh Anda yang sedang hamil, lebih baik segera
siapkan yang baru.
2. Pakai bra berukuran besar agar tak sesak dan
pakaian olahraga khusus penyerap keringat
Ketika ukuran
payudara membesar akibat kehamilan, lebih baik segera siapkan ukuran bra yang
juga lebih besar. Jangan pernah berlari tanpa bra yang tepat karena akan
membuat payudara mengendur. Selain itu, selama kehamilan, kulit Anda jadi jauh
lebih sensitif, jadi lebih baik gunakan pakaian yang menyerap keringat,
sehingga Anda dapat menghindari masalah seperti ruam atau iritasi.
3. Konsultasikan
agenda pada dokter
Jangan lupa
untuk selalu memberitahukan rencana olahraga Anda pada dokter kandungan sebelum
melakukannya. Karena, ia tahu mengenai semua riwayat kesehatan Anda baik di
luar dan di dalam, dan mereka juga dapat membantu menyesuaikan rutinitas
olahraga lari yang akan Anda lakukan, dan menyarankan apa saja tindakan
pencegahan yang bisa Anda lakukan.
4. Ketahui kapasitas serta kemampuan tubuh
Saat hamil, penting bagi Anda untuk
mendengarkan tubuh dan menyesuaikan kecepatan berlari Anda. Hal ini juga bisa
berarti bahwa ini bukan saat yang tepat untuk menaiki bukit yang besar, kasar,
dan tidak merata, ataupun berlari dengan jarak yang jauh.
“Dengarkan
tubuh Anda dan jangan berlebihan dalam berlari. Tetapi jika Anda merasa pusing,
ini berarti Anda terlalu berlebihan dalam melakukannya, jadi coba perlambat
kecepatan atau kurangi sedikit intensitasnya,” ujar dokter internis
bersertifikat, Dr. Nancy Simpkins.
5.
Cek kecepatan detak jantung
Jika Anda
sudah terbiasa olahraga lari waktu sebelum hamil, berarti Anda tahu bahwa
mengecek detak jantung beberapa kali disela aktivitas tersebut sangatlah
penting lantaran bisa jadi tolak ukur kapasitas tubuh Anda. Ini pasalnya
juga sangat disarankan ketika olahraga lari dalam kondisi hamil. Untuk
lebih mudah memantau detak jantung, Anda bisa menggunkan heart rate monitor
ataupun mengunduk aplikasi yang menyediakan hal tersebut.
6. Jangan lewatkan sesi pemanasan
Saat
berolahraga, ibu hamil seringkali merasakan nyeri punggung dan kaki akibat
berat badan ekstra yang yang harus mereka bawa kemana-mana (perut yang semakin
membesar). Sehingga Dr. Simpkins menyarankan, agar ibu hamil selalu melakukan peregangan sederhana,
terutama untuk bagian betis dan urat-urat lututnya. Hal ini akan membantu
meringankan nyeri setelah olahraga lari.
7.Tahu batas, hindari paksa tubuh bergerak
terlalu berlebihan
Sesak napas,
rasa lelah lebih dari biasanya, atau sakit punggung yang terasa luar biasa,
adalah tanda-tanda Anda harus berhenti berlari dan berkonsultasi dengan dokter
Anda.
Penulis: Tassa
Marita Fitradayanti